Senin, 05 Mei 2014

The GazettE ガゼット (Gazetto) FanFic Carry? (Chapter 2) Kematian Sang Tunangan

The GazettE ガゼット (Gazetto) FanFic Carry? Kematian Sang Tunangan Chapter 2


















Author: Alfiana D. Puspita
Genre: Adventure, Horror, Humor, Mystery, Romance, Supernatural, Suspense
Rating: T
Warning:  Disclaimer, Songfic, Deathfic, OC, Fanservice, Read and Review
Length: Chaptered
Note: Ini fanfic pertamaku, jadi masih belum terlalu terbiasa. Maaf kalau ada halx2 yang ganjil/membingungkan, namanya juga manusiawi -_- (Mohon kritik dan sarannya)



   Suara langkah yang bergema dipenjuru lorong yang berlatarkan warna putih pucat, dan memiliki bau khas antiseptik. Semua orang tak terkecuali aku, berkeringat dingin dan nafas memburu, walaupun begitu yang lebih parah adalah Ruki yang sejak menerima telpon dari temannya tidak berbicara sepatah kata dan terus gemetaran tak henti-hentinya.
 
   "Mungkin Ruki-san merasa bersalah dengan ucapannya tadi" gumamku sendiri. Setelah Ruki dan beberapa staff masuk kedalam ruangan yang sayangnya tidak ada keterangannya

   "Nani?* Evi-chan, kamu bilang apa?" Tanya Uruha, sontak membuatku bangun dari lamunanku

   "A-h engga, ...lupakan saja"

   Aku baru tersadar bahwa ternyata aku tidak sendirian saja. Ada Uruha, Kai, Reita, Aoi, dan beberapa staff yang juga menunggu diluar. Beberapa jam sebelumnya, kami masih bersiap untuk pergi ke studio untuk rekaman. Aku, Uruha, dan Ruki sedang mengobrol tentang pertunangan teman Ruki. Dan aku masih ingat Ruki berkata "Coba dia mati aja!?" membuat aku dan Uruha langsung kaget dengan ucapan Ruki.

   "Hei... Ruki, jangan bilang begitu. Kau taukan kadang apa yang kita ucapkan itu adalah doa." kata Uruha yang mulai merasa tidak nyaman dengan omongan Ruki yang udah kelewat batas

   "Ruki-san cuman bercanda kan? hahaha engga lucu!" Kataku berusaha mencairkan suasana yang mulai engga nyaman

   Sayangnya usahaku sia-sia. Ruki terdiam dan tak menujukan ekspresi apapun, sedangkan Uruha menatap Ruki lekat-lekat. Kumohon... apapun, tolong biarkan aku lari dari situasi ini! Tiba-tiba suara handphone berdering, memecahkan keheningan mencekam. Entah kenapa aku langsung menghela nafas tanda bahwa aku bersyukur situasi ini akhirnya berakhir.... untuk sementara.

   "Kai, jadi gimana jadwal hari ini? Apa harus kita ubah lagi?" Kata Aoi, memecahkan keheningan dilorong yang bisa dibilang tak banyak orang berlalu-lalang

   "Sepertinya hari ini kita batalkan saja rekamannya, dan juga untuk sementara waktu. Sampai keadaan mulai membaik. Aku mencemaskan Ruki"

   "Setuju, aku juga jadi engga mood gara-gara kejadian ini" Sambung Reita yang sedang menatap keluar jendela, awan gelap hampir menyelimuti seluruh langit yang awalnya cerah

   "Ck! Aku engga suka disini! Bau rumah sakit bikin aku engga nyaman" Kata Reita yang langsung duduk dilantai dan menutup hidungnya rapat-rapat

   "Eh? Kok kamu masih cium, kan udah pake noseband. Masa engga mempan?" Tanya Aoi kebingungan

   "Engga mempan! Idungku ini sensitif, mau ditutup sampai berapa lapis pun masih kecium"

   "Kalo gitu... sini kubantu!" Aoi langsung meloncat kearah Reita dan memencet hidung Reita dengan kedua jari tangannya yang membentuk pose peace, tepat dilubang hidung Reita

   "Argh! AHOOO*!? Aku engga bisa nafas! Menyingkir dariku! Aoiiiiiiii!"

   "Hei! Kalian berdua jangan berisik! Ini rumah sakit, bukan tempat penitipan anak. Coba kalian bersikap sedikit dewasa." Bentak Kai yang berhasil membuat perkelahian antara Reita dan Aoi mereda

   Aku dan Uruha cuman bisa menahan tawa melihat tingkah laku mereka.

   "Arigato, Reita-san dan Aoi-san" gumamku lagi

   "Evi-chan, kamu itu cewek yang misterius ya. Suka bergumam sendiri" Kata Uruha yang berhasil mengkagetkan aku lagi

   "Hahaha... gomen ne* Uruha-san"

   Suasana kembali hening, tapi sudah tidak mencekam seperti sebelumnya. Kalau Reita engga nyaman ama bau rumah sakit. Aku malah sangat suka. Entah kenapa kalau mencium bau obat atau antiseptik selalu membuatku nyaman, mungkin karna Ayahku yang seorang apoteker dimana setiap dia pulang pasti tercium bau obat-obatan? Atau karna Kakak perempuanku yang seorang dokter dimana aku harus pulang-pergi ngantar dia kerumah sakit? Entahlah... yang penting setelah kejadian ini aku harus kerja ekstra karna keadaan Ruki yang semakin memburuk.

   Tiba-tiba, mataku langsung tertuju ke depan pintu ruangan yang tadi Ruki masuki. Ada seorang pria pucat yang mematung tepat didepan pintu. Bulu kudukku langsung berdiri semua, hati kecilku berkata jangan liat! anggap aja engga ada! Ini berbahaya! Tapi... tubuhku engga bisa dikendalikan dan bibirku langsung bergerak tanpa sadar

   "Anda siapa ya? Ada keperluan apa disini?" Kataku tanpa sadar

   "Evi-chan kamu ngomong....a..p-a?" Kata Uruha yang dari tadi ada disampingku, spontan dia melihat pria yang sama dan langsung menggigil hebat

   "Oh? Anda juga ada keperluan ya? Silahkan, langsung masuk saja" Kata Kai sopan kepada pria tersebut

   "Siapa itu? Kok keliatannya pucat banget ya, jangan-jangan dia sakit parah" Kata Aoi ke Reita yang masih terduduk dilantai

   "Mana kutau! Emang aku dokter disini!" Jawab Reita yang masih kesal dengan Aoi

   "Kalian.... bisa.... liat.... aku...." Kata pria itu terbata-bata

   "Hah? Ya, tentu saja. Emang anda hantu?" Jawab Reita yang langsung bangkit dari tempat duduknya

   "Tu-tu-tunggu anda bukannya...." Kata Uruha gemetaran. Belum selesai Uruha melanjutkan pembicaraannya, Ruki langsung keluar dari ruangan, sendirian dengan raut muka seperti orang sakit. Langsung Ruki berhadapan dengan pria itu dan membeku, tak bergerak.

   "Uso*... kamu Tatsuya?" Kata Ruki ketakutan

   "Loh, Ruki kamu kenal pria ini?" Tanya Kai kebingungan

   "Tunggu... kamu bilang Tatsuya? Kok kayaknya pernah dengar" Sambung Aoi kebingungan

   "Kamu kan... ada didalam" Lanjut Ruki tak memperdulikan ucapan Kai maupun Aoi

   "Didalam???" Jawab kami semua, dan ketika kami melihat kedalam ada sesosok pria yang tertidur diatas meja otopsi yang sering kuliat difilm-film horor. Samar-samar kami melihat wajah pria itu, dan.... ternyata wajah pria itu mirip dengan pria yang berdiri tepat didepan kami! Dia Tatsuya! Dia teman Ruki yang baru saja meninggal!?

 ~TBC~

******************

Nani? : Apa?
Ahooo : Bego
gomen ne : Maaf ya
Uso : Bohong
Ingin me-repost posting ini? Tolong untuk minta izin melalui komentar dan sertakan sumbernya ^-^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar