Kamis, 26 Juni 2014

Review Detective Mitari's Casebook : The Tokyo Zodiac Murders Pembunuhan yang Tak Terpecahkan Selama 40 Tahun (This is EXTra...)

Review Detective Mitari's Casebook : The Tokyo Zodiac Murders Pembunuhan yang Tak Terpecahkan Selama 40 Tahun (This is EXTra...)


Buku ini sebenarnya baru saja kubeli dan entah udah ditakdirkan untuk membelinya karna kebetulan sekali q menemukan buku ini digramedia dan terpajang ditempat yang salah (lebih tepatnya bukan ditempat novel" bertemakan misteri/detektif) jadi langsung aja kuambil dan kutelusuri setiap rak dan sudut, q engga berhasil menemukan dimana buku ini seharusnya berada dan menarik kesimpulan kalau ini tinggal satu"nya. Langsung deh dibeli! Habis kayaknya seru nih ceritanya.

Oke, tanpa basa basi lagi. Mari kita mulai membahas buku ini!


Judul      : Detective Mitari's Casebook : The Tokyo Zodiac Murders
Penulis   : Soji Shimada
Tebal     : 360 hlm ; 20 cm
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama ; Cetakana Keempat - November 2013

Saat q membaca ringkas ceritanya, rasanya tertantang banget buat mecahkan kasus yang diberikan buku ini. Sayangnya, q engga berhasil memecahkannya walaupun dugaanku tepat siapa pembunuhnya tapi q salah dalam cara sang pelaku melakukan pembunuhan. Benar" deh, engga disangka-sangka! Bahwa ternyata sang pelaku melakukan pembunuhan dengan cara yang sangat sederhana (hampir aja q mikir kalau pelakunya punya kekuatan sihir) Berikut ringkasannya

Pada suatu malam bersalju tahun 1936, seorang seniman tewas di studionya yang terkunci di Tokyo. Polisi menemukan surat wasiat aneh yang memaparkan rencananya untuk menciptakan Azoth, sang wanita sempurna dari potongan" tubuh para wanita muda kerabatnya. Tak lama berlalu, putri tertuanya dibunuh. Lalu putri"nya dan keponakan perempuannya tiba" menghilang. Satu persatu mayat mereka yang termutilasi ditemukan, semua dikubur sesuai dengan prinsip astrologis yang diuraikan sang seniman. Pembataian misterius itu mengguncang Jepang, menyibukkan pihak berwenang dan para detektif amatir, namun tirai misteri tetap tak terpecahkan selama lebih dari 40 tahun. Lalu pada suatu hari di tahun 1979, sebuah dokumen diserahkan kepada Kiyoshi Mitarai, seorang astrolog, peramal nasib, dan detektif eksentrik. Dengan didampingi Dr. Waston versinya sendiri, seorang ilustrator dan penggemar kisah detektif, Kazumi Ishioka. Dia mulai melacak jejak pelaku serta pencipta Azoth yang bagaikan lenyap ditelan bumi. Kisah menarik tentang sulap dan ilusi karya salah satu pencerita misteri tekemuka di Jepang ini disusun seperti tragedi panggung yang megah. Penulis melemparkan tantangan kepada pembaca untuk membongkar misteri sebelum tirai ditutup.

Untuk jalan ceritanya, q memberikan nilai sempurna! Mungkin ada beberapa orang yang engga puas dengan ceritanya, tapi bagiku ini sudah termasuk sempurna. Dari setiap babak, kita jadi engga bisa berhenti untuk membaca kelanjutannya karna dihantui dengan hasrat untuk segera mengetahui siapa sebenarnya pelaku, orang yang telah berhasil melakukan pembunuhan yang rumit ini. Tapi, bagiku kalau kasus ini terjadi pada masa sekarang dimana teknologi sudah semakin canggih mungkin kasus ini bisa terpecahkan dengan cepat. Yah... tapi kan dinovelnya lagi pada saat Jepang masih negara yang sedang berkembang jadi buang semua kemungkinan yang berbau teknologi jaman sekarang, dan pecahkan kasus ini dengan membaca secara teliti setiap adegannya.

Lalu, untuk penampilannya. Memang cover depan dan belakangnya sederhana, tapi ada pesan mengerikan dari gambarnya. Yaitu kekejaman sang pelaku demi kepentingan dirinya sendiri. Kualitas kertasnya juga bagus, jadi kita engga akan terlalu lelah membacanya. Selain itu, didalam buku juga diberikan gambaran seperti denah rumah tempat terjadinya pembunuhan sampai penjelasan singkat agar kita tidak terlalu bingung ketika membacanya. Oh ya, sedikit bocoran untuk semuanya. Kalian harus membaca prolognya secara TELITI! Karna semua jawabannya ada disana.

Dan yang membuat novel ini menarik adalah disini Kiyoshi sempat mengkritik cerita Sherlock Homles karya Sir Conan Doyle, yang sempat membuatku (sedikit info, q salah satu penggemar Sherlock Homles) lumayan setuju dengan kritikan Kiyoshi tentang Sherlock Homles. Selain itu, Kazumi juga mengatakan beberapa nama detektif yang lumayan q kenal, yaitu Hercule Poirot dan Miss Jane Marple, dua karakter detektif buatan Agatha Christie (dan q juga penggemar beratnya) dimana Kiyoshi menyebut Hercule dengan "Merek Minuman Keras" dan Miss Marple dengan "Nama Sirup Mapel". 

Dan ada fakta juga bahwa, selama q membaca novel ini q bisa menarik kesimpulan bahwa Kiyoshi Mitarai mengidap penyakit kejiwaan yaitu gangguan suasana perasaan/mood dan bisa disebut juga dengan Bipolar. Buat yang udah baca akan q jelaskan, ketika kita membaca keseharian Kiyoshi yang bisa dibilang... seperti tunawisma, dalam setiap hari kondisi moodnya pasti berubah-ubah (bagi Kazumi ini sudah biasa, walaupun q kasian sama dia harus mengurusnya sendirian). Dalam suatu hari atau beberapa hari Kiyoshi mengalami masa episode manik atau bisa dibilang ketika semangatnya berkobar-kobar dan percaya dirinya tinggi. Contohnya, ketika babak kedua di adegan 2 "Kedatangan yang Tidak Sopan" dimana Kiyoshi dengan percaya dirinya mengkritik Sherlock Homles dan dengan beraninya dia mengatakan ke Takegoshi jr. bahwa dia bisa memecahkan kasusnya hanya dalam waktu 1 minggu. Berikutnya, Kiyoshi mengalami masa episode depresif atau bisa dibilang ketika semangatnya anjlok dan serasa tidak ada kemauan untuk hidup. Contohnya, ketika Kiyoshi ditemukan oleh Kazumi tertidur lemas dibangku dan kelihatan seperti orang sekarat. Kiyoshi pada saat itu tidak makan selama beberapa hari, tidak tidur dengan nyaman, dan depresi tentunya karna memikirkan kasus tersebut sampai dia bilang bahwa dunia sedang menertawakannya dan dia pun melakukan berbagai hal yang bisa dibilang... seperti orang gila, membuat Kazumi sedikit malu bersama dengan Kiyoshi. Tapi ini menurutku sih, buat yang masih penasaran tentang penyakit ini, silahkan cari sendiri di google ya! wkwkwkwk...

Yah... segitu aja pembahasannya. Moga dengan membaca ini, minna-san semua akan tertarik untuk membeli bukunya. Oh ya, entah ini langsung keluar dari kepalaku atau q ingat ada seseorang yang bilang seperti ini...

"Tidak semua, bukan... HAMPIR semua pelaku pembunuhan itu hanyalah korban dari kekejaman dan kesadisan lingkungannya. Mereka hanya ingin keluar dari penderitaan yang mereka alami, tapi sayangnya dengan cara yang salah."
Comment please!

Ingin me-repost posting ini? Tolong untuk minta izin melalui komentar dan sertakan sumbernya ^-^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar